• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Uli Kozok

Homepage and Blog of Uli Kozok

  • Home
  • CV
  • Links
  • Research
    • Research Grants
    • Missionary History
    • Sejarah Penginjilan di Tanah Batak
    • Tanjung Tanah
    • Surat Batak
      • Pengantar
      • Sejarah Aksara Batak
      • Berbagai Ragam Aksara Batak
      • Belajar Aksara Batak
        • Ina ni Surat
        • Anak ni Surat
        • Unduh Font Batak
          • End User License Agreement
  • Publications
    • Predatory Journals
      • Peneliti Asing Bersekongkol dengan Penerbit Gadungan dari Medan
      • Sarwoko Mangkoedihardjo
      • Two Predatory Publishers from “Budapest” and “Great Britain”
      • Mengibarkan Bendera Australia
      • IJAR Azerbaijan
  • Contact

Pengantar

Untuk membaca penelitian saya mengenai aksara Batak, dan bagi mereka yang hendak belajar Surat Na Sampulu Sia versi karo, Pakpak, Toba, Simalungun, dan Angkola-Mandailing, silakan kunjungi situs saya Aksara Batak.

Kata aksara berasal dari bahasa Sansekerta dan berarti huruf. Bahasa Batak tidak mengenal istilah “aksara”. Yang dipakai ialah istilah surat. Dalam bahasa Batak “surat” tidak berarti ‘surat’ dalam bahasa Indonesia melainkan istilah surat dalam bahasa Batak berarti ‘aksara’ atau ‘huruf’. Istilah yang sama (surat atau sulat) juga digunakan dalam bahasa Kerinci, Lampung, Rejang, dan malahan dalam bahasa Tagbanua, Tagalog, dan Mangyan di Filipina.

Ina ni Surat
Ina ni Surat

Surat Batak terdiri dari 19 ina ni surat dan 5 anak ni surat. Abjadnya mempunyai beberapa urutan, salah satunya dipakai dalam gambar sebelah kiri. Urutan lain adalah:

a ha ma na ra ta sa pa la ga ja da nga ba wa ya nya i u

Di samping itu masih ada beberapa versi urutan abjad yang lain.

Sebagaimana halnya dengan semua aksara keturunan India maka Surat Batak juga terdiri dari aksara yang selalu berakhir dengan vokal a, dan tanda diakritis yang dalam bahasa Batak disebut anak ni surat. Jumlah anak ni surat bervariasi dan di Toba berjumlah enam. Keenam anak ni surat digunakan untuk mengubah ina ni surat dengan

  • menggantikan nilai /a/ yang melekat pada setiap aksara dengan vokal /ə/ (e-pepet ini hanya terdapat di Karo & Pakpak), /e/, /i/, /o/, atau /u/.
  • dengan menambahkan bunyi sengau /ŋ/ (ng) pada sebuah aksara.
  • dengan menambahkan bunyi desir /h/ pada sebuah aksara (khususnya Karo, Pakpak & Simalungun).
  • dengan menghapus bunyi /a/ pada aksara induk.

Kedelapan anak ni surat masing-masing memiliki nama tersendiri dan kadang-kadang terdapat lebih dari satu nama tergantung pada daerah atau tradisi masing-masing.

Anak ni Surat

 

Copyright © 2023 · Dr. Uli Kozok · Indonesian Online · The Indonesian Way